Makalah Retorika Bahasa Indonesia

Makalah Retorika Bahasa Indonesia
by : Adli Abi Imran

KATA PENGANTAR

 Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapakan atas kehadirat Allah swt. atas segala ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah membawa perubahan yang tak terhingga dalam kehidupan ini.

Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu Lusi Komala Sari sebagai dosen pembimbing pada mata kuliah Bahasa Indonesia ini yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berjudul “RETORIKA (SENI BERBICARA)”. Dalam makalah penulis akan membahas mengenai pengertian retorika, Manfaat dan tujuan mempelajari retorika, Pentingnya seni bicara (Retorika), mengapa kita perli belajar retorika.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Namun demikian, penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat untuk pembaca, terutama dalam hal menambah pengetahun tentang Kalimat Efektif. Kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan makalah di masa yang akan datang.

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

     Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi dengan sesama kita baik melalui bahasa langsung (berbicara) maupun tidak langsung (bahas tulis). Ada berbagai macam maksud yang hendak kita sampaikan seperti meyakinkan, mempengaruhi, mengajak, memerintah dan lain-lain. Keberhasilan kita dalam berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah logos (meyakinkan dengan logika-logika), patos (kejiwaan atau aspek pisikologi), etos (kepercayaan atau kredibilitas).

Dalam kajian ilmu pengetahuan seni berbicara atau komunikasi ini sering disebut dengan retorika. Orang yang menguasai ilmu retorika atau memiliki retorika yang bagus dalam berkomunikasi maka akan lebih mudah menyampaikan maksud dan tujuan dari apa yang dibicarakannya serta terasa enak didengarkannya dan tidak membuat bosan pendengarnya.

Retorika, bukan hanya ilmu pidato, tetapi meliputi pengetahuan sastra, gramatika, dan logika.Karena dengan rasio tidak cukup untuk meyakinkan orang, untuk meyakinkan orang lain memerlukan teknik-teknik memanipulasi emosi dan menggunakan prasangka untuk menyentuh hati pendengar.

           Berbicara telah membedakan manusia dari makhluklain. Dengan berbicara, manusia mengungkapkan dirinya, mengaturlingkungannya, dan pada akhirnya menciptakan bangunan budya insane. Lama sebelum lambang-lambang tulisan digunakan, orang sudahmenggunakan bicara sebagai alat komunikasi. Bahkan setelah tulisan ditemukansekalipun, bicara tetap lebih banyak digunakan. Ada beberapa kelebihan bicarayang tidak dapat digantikan dengan tulisan. Bicara lebih akrab, lebih pribadi(personal), lebih manusiawi. Tidak menghenrankan, bila ilmu bicara telah dansedang menjadi perhatian manusia. Kemampuan bicara bukan saja diperlukan di depan sidang parlemen, dimuka hakim atau dihadapan massa. Kemampuan ini dihajatkan dalam hampirseluruh kegiatan manusia sehari-hari. Penelitian membuktikan bahwa 75% waktubangun kita berada dalam kegiatan komunikasi. Kemampuan bicara bisa merupakat bakat. Tetapi kepandaian bicara yangbaik memerlukan bicara dan latihan. Retorika sebagai ilmu bicara sebenarnyadiperlukan setiap orang. Bagi ahli komunikasi atau komunikator retorika adalahcondition sine qua non. Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal tentang retorika besertaperkembangannya. Dengan uraian historis ini kita ingin mengingatkan bahwaretorika adalah bidang studi komunikasi yang telah berumur tua, disampingmenujukkan tempatnya yang layak dalam perkembangan ilmu komunikasi.

  1. Rumusan Masalah

     Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:

  1. Apa pengertian retorika?
  2. Apa Manfaat dan tujuan retorika?
  3. Bagaimana pentingnya berbicara retorika?
  4. Mengapa kita perlu belajar retorika?
  1. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah dengan judul Bahasa Indonesia Dewasa ini dan diksi adalah:

  1. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dari dosen yang bersangkutan
  2. Untuk mengetahui apa itu retorika.
  3. Untuk mengetahui Manfaat dan tujuan retorika.
  4. Untuk mengetahui Mengapa kita perlu belajar retorika.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Retorika

Kata retorika merupakan konsep untuk menerangkan tiga seni penggunaan bahasa persuasi yaitu :etos,patos, dan logos.Dalam artian sempit, retorika dipahami sebgai konsep yang berkaitan dan seni berkomunikasi lisan berdasarkan tata bahasa, logika, dan dialektika yang baik dan benar untuk mempersuasi public dengan opini.Dalam artian luas, retorika berhubungan dengan diskursus komunikasi manusia.

Para pakar retorika lainnya adalah Isocrates dan Plato yang kedua-duanya dipengaruhi Georgias dan Socrates.Mereka ini berpendapat bahwa retorika berperan penting bagi persiapan seseorang untuk menjadi pemimpin.Plato yang merupakan murid utama dari Socrates menyatakan bahwa pentingnya retorika adalah sebagai metode pendidikan dalam rangka mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan dalam rangka upaya mempengaruhi rakyat.

Puncak peranan retorika sebagai ilmu pernyataan antar manusia ditandai oleh munculnya Demosthenes dan Aristoteles dua orang pakar yang teorinya hingga kini masih dijadikan bahan kuliah di berbagai perguruan tinggi.

Menurut Plato, retorika adalah seni para retorikan untuk menenangkan jiwa pendengar. Menurut Aristoteles, retorika adalah kemampuan retorikan untuk mengemukakan suatu kasus tertentu secara menyeluruh melalui persuasi.

Dari simpulan diatas, retorika didefinisikan sebagai seni membangun argumentasi dan seni berbicara (the art of constructing arguments and speechmaking). Dalam perkembangannya retorika juga mencakup proses untuk “menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan orang dengan ide melalui berbagai macam pesan”.

  1. Manfaat dan Tujuan Retorika

Sebelum lebih lanjut mengetahui mamfaat kita berretorika ada baiknya mengetahui tujuan dari retorika terlebih dahulu. Tujuan retorika adalah persuasi, yang dimaksudkan dalam persuasi dalam hubungan ini adalah yakinnya pendengar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan pembicara. Artinya bahwa tujuan retorika adalah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat lewat kegiatan bertutur, adapun mamfaat dari retorika sangat banyak,antara lain sebagai berikut:

  1. Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat;
  2. Membimbing penutur secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia pada umumnya dan kejiwaan penanggap tutur yang akan dan sedang dihadapi;
  3. Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik;
  4. Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan yang masuk akal;

 

  1. Pentingnya Seni Berbicara (Retorika)

Terkadang kita sering tidak sadar seberapa pentingkah berbicara dalam kehidupan kita. Banyak orang berbicara semaunya, seenaknya tanpa memikirkan apa isi dari pembicaraan mereka tersebut. Sebenarnya berbicara mempunyai artian mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya memberikan informasi atau memberi motivasi). Tapi sering kali kita mengalami kesulitan dalam mengungkapakan maksud dan isi pikiran kita kepada orang lain. Bahkan sering pula maksud yang kita sampaikan berbeda dengan yang ditangkap oleh pendengar.

Oleh karena itu berbicara sangatlah penting karena yang membedakan manusia dari hewan maupun makhluk lainnya adalah kesanggupan berbicara. Manusia adalah makhluk yang sanggup berkomunikasi lewat bahasa dan berbicara. Tetapi yang lebih mencirikan hakikat manusia sebagai manusia penuh adalah kepandaian dan keterampilan dalam berbicara. Pengetahuan bahasa saja belum cukup! Kebesaran dan kehebatan seseorang sebagai manusia juga ditentukan oleh kepandaiannya dalam berbahasa, oleh keterampilannya dalam mengungkapkan pikiran secara tepat dan meyakinkan. Seni keterampilan berbicara sering disebut dengan Retorika.

Quintilianus, seorang bapak ilmu retorika berkebangsaan Romawi mengatakan, “Hanya orang yang pandai bicara adalah sungguh-sungguh manusia.”Di dalam dunia musik ada lelucon yang berbunyi, “Bermain piano itu tidak sulit!Orang hanya menempatkan jari yang tepat, pada saat yang tepat, di atas tangga nada yang tepat.” Lelucon dari dunia musik diatas juga dapat dikenakan ke dalam ilmu retorika : ”Berbicara itu sama sekali tidak sulit! Orang hanya harus mengucapkan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat, kepada pendengar yang tepat.”

Memang untuk terampil dalam berbicara tidaklah semudah itu.Untuk menjadi seorang yang pandai bicara, dibutuhkan latihan yang sistematis dan tekun. Sejarah sudah membuktikannya! Orang-orang kenamaan seperti : Demosthenes, Cicero, Napoleon Bonaparte, winston Churchill, Adolf Hitler, J.F Kennedy, Marthin Luther King adalah orang-orang yang menjadi retor terkenal lewat latihan tang teratur, sistematis dan tekun.

Lalu mengapa kita perlu mempelajari retorika? Sering orang mengatakan, ”Dia tahu banyak, hanya tidak dapat mengungkapkan dengan baik. Dia tidak dapat mengungkapkan pikirannya secara meyakinkan.” Sangatlah menyedihkan, apabila orang memiliki pengetahuan yang berguna, tetapi tidak dapat mengkomunikasikannya secara mengesankan dan meyakinkan kepada orang lain. Hal tersebut merupakan salah satu contoh mengapa retorika itu perlu.

Jadi apakah sebenarnya retorika itu ?? Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik (Kunst, gut zu redden atau Ars bene dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (ars, techne). Sekarang ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik , yang dipergunakan dalam proses komunikasi antarmanusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemapuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas, padat dan mengesankan.

Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara.
Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan mengesankan. Itu berarti kita harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif. Jelas  supaya mudah dimengerti; singkat untuk mengefektifksn waktu dan sebagai tanda kepintaran; dan efektif karena apa gunanya kalau berbicara tidak membawa efek? Dalam konteks ini sebuah pepatah Cina mengatakan, ”Orang yang menembak banyak belum tentu seorang penembak yang baik, dan Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara.”

  1. Mengapa kita perlu belajar retorika?

Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara.Juga di bidang-bidang lain seperti perindustrian, perekonomian dan bidang sosial, kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara efektif sangat diandalkan.

Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara menjadi alasan utama keberhasilan orang-orang terkenal di dalam Sejarah Dunia seperti : Demosthenes, Socrates, J. Caesar, St. Agustinus, St. Ambrosius, Martin Luther, Martin Luther King, J.F Kennedy, Soekarno dan lain-lain.
Dalam Sejarah Dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk meyakinkan orang lain. Ketidakmampuan dalam mempergunakan bahasa,membuat ketidakjelasan dalam mengungkapkan masalah atau pikiran dapat membawa dampak negatif dalam hidup dan karya seorang pemimpin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkuatan dalam beberapa bidang tertentu.

Banyak pria dan wanita dalam Sejarah memperoleh suskes besar dalam hidup dan kariernya sebagai pemimpin, berkat penguasaan ilmu retorika. Sebab penguasaan teknik berbicara akan mempertinggi kepercayaan terhadap diri dan memberi rasa  pasti kepada orang yang bersangkutan. Bagi para pemimpin, retorika adalah alat penting untuk mempengaruhi dan menguasai manusia.Bagi para penjual, kepandaian berbicara merupakan sarana penting untuk menjual-belikan barang dagangannya.
Barangsiapa yang menguasai ilmu retorika dan mempergunakannya secara wajar akan mendapat sukses dalam hidup dan karyanya Good will atau niat baik, adalah penilaian positif yang coba ditularkan oleh orator kepada khalayaknya. Seorang orator mungkin mampu memperlihatkan kecerdasannya, menunjukkan karakter kepribadiannya, akan tetapi belum tentu mampu ‘menyentuh hati’ khalayaknya. Niat baik ini biasanya dapat dirasakan oleh hati khalayak. Aristoteles mengingatkan tentang pentingnya penyusunan atau pentahapan argumentasi itu sendiri.Menurutnya, pada awal-awal orasi baiknya adalah sebagai upaya untuk menarik perhatian dari khalayak, menjaga kredibilitas, dan kemudian memperjelas maksud atau tujuan dari pembicaraan atau orasi itu sendiri. Yang terakhir adalah konklusi, yang sebaiknya adalah mengupayakan bagaimana khalayak akan selalu mengingat apa-apa yang telah kita katakan, dan kita meninggalkan khalayak dengan citra yang positif tentang diri kita dan ide-ide yang telah kita sampaikan kepada mereka.

Style atau gaya bicara adalah tentang bagaimana kemapuan seorang orator menggunakan cara atau gaya bicara tertentu. Gaya bicara ini ibarat karakteristik si orator itu sendiri. Ada orator yang bagus karena dinilai memiliki gaya orasi yang unik, menarik, dan bukan tentang kata-kata apa yang disampaikannya.
Style ini juga terkait erat dengan cara penyampaian kata-kata atau argumentasi kepada khalayak. Cara penyampaian yang menarik adalah hal yang penting dalam sebuah orasi. Karena seringkali kefektifan orasi dilihat dari sejauh mana khalayak menilai cara bicara atau cara orasi orang tersebut menarik atau tidak. Mengenai apa yang disampaikannnya itu menjadi hal yang berikutnya.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka.Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Dalam pengertian lain juga dapat didefinisikan retorika adaln seni berkomunikasi dengan orang lain secara tatapmuka atau tidak sesuai dengan pengertian retorika modren yaitu komunikasi dengan menggunakan media tulis.

Tujuan daraipada retorika adalah untuk meyakinkan, mempengaruhi pendengar atau pembaca terhadap apa yang kita bicarakan atau kita tulis dengan memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah logos, pthos, etos.

Manfaat daripada retorika sangatlah banyak namun kesemuanya padahakikatnya hanya satu yaitu menciptakan seorang pembicara atau penulis yang menarik, profesional, memahamkan, serta mampu memahami keadaan daripada pembaca atau lawan bicara kita sehingga tercipta suatu komunikasi yang baik dan tercapainya maksud yang kita inginkan.

Tinggalkan komentar